Rabu, 28 Maret 2012

Nasi Goreng Formalin???


sumber: infoekita.blogspot.com
  
Nasi goreng? Siapa yang tidak tahu dengan makanan khas Indonesia yang terkenal ini. Pasti semua orang tidaklah menganggap asing dengan makanan tersebut. Nasi goreng adalah makanan terpopuler Asia Timur dan Asia Tenggara yang dianggap sebagai makanan nasional sejati Negara Indonesia (Wikipedia: 2012). Selain di pelataran Asia, makanan kesukaan Obama ini, telah menunjukkan taringnya di kancah Internasional. Semua orang di dunia sudah mengetahui makanan kebanggaan Indonesia ini. Untuk menemukan makanan tersebut sangatlah mudah. Di setiap jajaran jalan raya, penjual nasi goreng setia menunggu pelanggannya sampai lewat tengah malam.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, orang-orang lebih berpikir kritis untuk menciptakan suatu karya yang inovatif. Begitu juga dengan nasi goreng atau biasa kita akronimkan menjadi nasgor ini. Mulai dari nasi goreng kambing, nasi goreng ayam, dan lain-lain. Ada pula warna nasi gorengnya menjadi berubah, seperti nasi goreng strawberry yang berwarna pink atau merah muda mencolok sampai nasi goreng hijau yang dicampur dengan pewarna alami dari sayuran. Tidak lupa jenis nasi goreng gila dan nasi goreng mawut. Ada keistimewaan jika kita mencoba nasi goreng mawut, nasi goreng ini terdiri dari setengah nasi goreng biasa yang dicampur dengan setengah mie goreng. Sungguh jumlah yang mengenyangkan dan mengenakkan. Hmmm…
Tidak lupa, ternyata ada juga nasi goreng instan (seperti mie instan saja) yang hanya cukup dipanaskan saja. Nasi goreng instan tersebut telah tekenal di berbagai belahan dunia. Namun, cukup tidak terkenal di Indonesia sendiri. Mungkin Indonesia telah menjadi produsen nasi goreng terbesar di dunia. Banyak sekali penjual nasi goreng yang berkeliaran. Jika nasi goreng instan tersebut tersebar di Indonesia, ada kemungkinan nasi goreng noninstan tersebut tidak akan laku di pasaran.
Jika kita membicarakan makanan, tentu haruslah teliti dan hati-hati. Sebagai manusia yang peduli terhadap kesehatan, marilah kita memilah dan memilih bahan pangan apa yang akan dicerna oleh tubuh kita dan berhati-hati memilih segala bahan pangan untuk keluarga anda. 
Seperti kita ketahui, nasi goreng ini telah meroket dan berada di puncak ketenarannya. Namun, bagaimana jika beberapa oknum telah menyalahgunakan ketenaran nasi goreng ini? Dengan berlaku curang demi keuntungan pribadi tanpa memikirkan masa. Hal tersebut benar adanya, beberapa penjual nasi goreng membuka fakta bahawa mereka menggunakan bahan-bahan bekas untuk membuat nasi goreng (Reportase Investigasi, Trans7: 2012).
Seperti yang diungkapkan oleh Reportase Investigasi Trans7, salah satu penjual nasi goreng di salah satu kota besar di Indonesia ini, mengakui bahwa mereka telah menggunakan bahan-bahan yang tidak sehat untuk proses penjualan nasi goreng mereka. Mulai dari bahan baku nasi goreng itu sendiri, yaitu nasi, ternyata menggunakan nasi bekas katering yang dijual dengan harga murah. Selain harganya murah tentu waktu yang penjuai gunakan menjadi lebih efektif dan efisien karena tidak perlu untuk menanak nasi. Namun sayangnya, nasi yang sudah bekas tersebut dibubuhkan formalin agar tekstur dan bau nasi menjadi bagus dan tidak tercium.
Berlanjut ke pelengkap nasi goreng, yaitu irisan-irisan ayam yang menambah lezat dan gurih makanan tersebut. Ironisnya pelengkap nasi goreng tersebut terbuat dari bahan yang kurang bagus. Ayam yang digunakan kebanyakan adalah ayam tiren atau mati kemaren. Ayam yang sungguh dilarang untuk di konsumsi ini justru menjadi santapan sehari-hari. Buruknya, penjual justru manambahkan formalin kepada ayam sebelum ayam tersebut dibumbui dan digoreng, alasannya agar tekstur ayam bagus dan tidak mencurigakan.
Sungguh ironis keadaan pangan di Indonesia ini. Oknum-oknum tersebut tidak memikirkan apa bahaya menggunakan formalin sebagai campuran pangan. Jika pangan yang tercampur formalin terus-menerus dikonsumsi dalam jangka panjang, akibatnya akan sangat fatal, seperti iritasi kepala dan tenggorokan, hipotermia, koma, kanker, dan lebih parah lagi mengakibatkan kematian (Wikipedia: 2012).
Menurut Wikipedia, formalin sekiranya bisa digunakan sebagai pembersih lantai, kapal, gudang, pakaian, dan membasmi sebagian bakteri, dan pengawet mayat. Namun, kenapa oknum tertentu justru menggunakan untuk produksi pangan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar