Rabu, 28 Maret 2012

Palang Malang


sumber: acepentura.blogdetik.com

PT. KAI menolak untuk menyediakan fasilitas pemasangan palang pintu pada jalur kereta api. Hal tersebut dianggsp merupakan kewajiban pemerintah setempat yang menyediakan palang pintu kereta api tersebut. Dengan terjadinya gontok-gontokan antara pihak PT. KAI dan pemerintah, kecelakaan terjadi saat ini akibat kurangnya fasilitas palang pintu yang harusnya mengontrol jalannya lalu lintas kereta api dan kendaraan jalan raya, seperti motor, mobil, becak , dan sebagainya.
Seperti pemberitaan di televisi, menyebutkan bahwa sudah terjadi 2 kecelakaan kereta api menabrak sebuah mobil, mengakibatkan 1 orang tewas dan 3 korban luka-luka yang terjadi di Jakarta baru-baru ini. Hal itu disinyalir dengan tidak adanya sebuah palang pintu pada jalur kereta api yang sebenarnya menyatu dengan lintasan jalan raya dan jarangnya seorang penjaga palang pintu kereta api untuk mengawasi pergerakan kereta api.
Lain halnya dengan, sebut saja Pak Diman seorang penjaga palang pintu kereta api sejak tahun 1997.  Beliau sudah menekuni pekerjaan sebagai penjaga palang kurang lebih sudah mencapai 15 tahun lamanya. Kegiatannya sehari-hari tidak halnya hanya menunggu lalu lintas kereta api. Beliau hanya mengatur palang pintu, jika kereta api melewati jalur tersebut, Pak Diman akan menutup palang pintu untuk menghalangi pengendara lain agar tidak menerobos jalur tersebut, begitu pula sebaliknya.
Secara kasat mata, pekerjaan Pak Diman sangatlah mudah, tapi apa yang terjadi jika Pak Diman melakukan kesalahan sekecil apapun akan berakibat fatal untuk penegendara lain, seperti kecelakaan seperti di atas.
Betapa mulia pekerjaan Pak Diman sebagai seorang penjaga palang pintu kereta api, selain beliau menyelamatkan nyawa-nyawa yang melintas pada jalur tersebut, beliau pun rela mempertaruhkan nyawanya untuk membahagiakan keluarga yang senantiasa menunggu kepulangan Pak Diman dengan suka cita serta tidak lupa jasa beliau untuk mengabdi pada masyarakat pengguna jalur kereta api ini.
Sosok seperti Pak Diman sangatlah pantas untuk dijadikan sebagai motivator bagi kita semua. Hampir 900 pintu palang kereta api di Jakarta tidak memiliki palang dan penjaga palang pintu tentunya. Bayangkan berapa banyak nyawa yang terenggut oleh gibasan kereta api yang melintas? Dengan adanya Pak Diman semoga semua orang mengerti akan pentingnya tugas seorang penjaga palang pintu kereta api. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar